Detail Berita

DKI Jakarta Perkuat Ketangguhan Bencana, Enam Desa Dikukuhkan Jadi Desa Tangguh

Pencegahan & Kesiapsiagaan
DKI Jakarta Perkuat Ketangguhan Bencana, Enam Desa Dikukuhkan Jadi Desa Tangguh
Pembentukan Destana di 6 Desa DKI Jakarta

DKI Jakarta Perkuat Ketangguhan Bencana, Enam Desa Dikukuhkan Jadi Desa Tangguh


DKI Jakarta Perkuat Ketangguhan Bencana, Enam Desa Dikukuhkan Jadi Desa Tangguh

DKI Jakarta – Untuk memastikan kesiapsiagaan masyarakat di tingkat akar rumput, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten DKI Jakarta secara resmi membentuk enam Desa Tangguh Bencana (Destana). Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025 ini didampingi oleh fasilitator dari Perisai Nusantara Future untuk penguatan kapasitas.


Foto : Kegiatan Pembentukan DESTANA di Enam Desa.

Keenam desa yang menjadi pionir ini tersebar di tiga kecamatan, yaitu:

  • Kecamatan Rajabasa: Desa Kota Guring dan Desa Tanjung Gading

  • Kecamatan Merbau Mataram: Desa Baru Ranji dan Desa Tanjung Baru

  • Kecamatan Natar: Desa Haji Mena dan Desa Sidosari

Program ini melibatkan perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, pemuda, serta calon relawan dari masing-masing desa.

Relawan Destana Sebagai First Responder

Kepala BPBD DKI Jakarta, Maturidi Ismail, SH, menekankan peran strategis Destana dalam sistem penanggulangan bencana. “Relawan Destana adalah first responder yang harus mampu melakukan tindakan cepat sebelum bantuan eksternal tiba. Pengetahuan dan kecepatan mereka sangat menentukan keselamatan masyarakat,” tegas Maturidi dalam sambutannya.

Ia berharap, keenam desa perintis ini dapat menjadi model dan contoh bagi desa-desa lain dalam membangun kesiapsiagaan berbasis komunitas.

Tidak Hanya Formalitas, tapi Gerakan Nyata

Kepala Bidang Pencegahan dan Kedaruratan BPBD DKI Jakarta, Erwan Fatriansyah, SE, menjelaskan bahwa pembentukan Destana melampaui sekadar penunjukan relawan. “Setiap anggota harus memahami rantai komando, langkah operasional, hingga prosedur evakuasi dan koordinasi darurat,” jelas Erwan.

Dia menegaskan komitmen BPBD untuk memastikan Destana berjalan efektif. “Akan ada pelatihan lanjutan, simulasi, dan evaluasi rutin. Kami pastikan Destana ini tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar aktif dan berjalan,” tambahnya.

Pendampingan Praktis oleh Fasilitator

Roni Azi, fasilitator dari Perisai Nusantara Future, menyampaikan antusiasme tinggi dari peserta. Metode pelatihan yang digunakan lebih mengedepankan praktik lapangan. “Kami menggunakan metode praktik agar warga langsung memahami tindakan darurat. Destana harus menjadi gerakan nyata, bukan hanya nama. Tujuannya adalah kemandirian desa dalam menghadapi bencana,” ungkap Roni.

Timnya akan terus mendampingi desa-desa tersebut dalam penyusunan dokumen risiko bencana, Standar Operasional Prosedur (SOP) darurat, hingga rencana kontinjensi.

Apresiasi dan Harapan dari Desa

Kepala Desa Tanjung Gading, Alinurdin, mengapresiasi inisiatif ini. “Materi yang diberikan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kami berharap seluruh relawan mengikuti proses hingga Destana benar-benar hidup dan aktif di desa,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh salah satu peserta, Johan. “Saya jadi tahu cara menolong korban dengan benar. Kegiatan seperti ini sangat membantu masyarakat dan harus terus dilakukan,” ujarnya.

Dengan terbentuknya Destana ini, diharapkan setiap desa mampu meningkatkan kapasitasnya dalam mengurangi risiko bencana dan mempercepat respons saat darurat, mewujudkan masyarakat yang lebih tangguh di wilayah rawan bencana DKI Jakarta.

Sumber: Humas BPBD DKI Jakarta / kimsukaraja.my.id

Call Center BPBD DKI Jakarta
Hubungi kami untuk pelaporan atau informasi keadaan darurat kebencanaan
MATURIDI, S.H
Plt. Kepala Pelaksana 085269079984
ERWAN FATRIANSYAH, S.E., M.M
Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan 081369644442
NURMA SURI, SE
Plt. Kabid Kedaruratan & Logistik 082358924600
WAHYUDI PRAMONO, S.T., M.T
Kabid Rehabilitasi & Rekonstruksi 081373040622